Bekasi, 22 April 2018

Barisan Pelopor Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia ( BAPOR FSPASI) malakukan miladnya yang ketujuh dengan mengambil tema "MEMIMPIN BERSAMA RAKYAT" dengan mengambil tempat di aula Biring Galih Yon Armed 7, yang beralamat di ds. Cikiwul, kec. Bantar Gebang, kota Bekasi.

Milad BAPOR yang ketujuh ini sebelumnya sudah di isi dengan kegiatan fun walk with BAPOR family serta donor darah.
Ceremony milad yang dilaksanakan dari pukul 07.30 wib dan berakhir pada pukul 14.00 diikuti oleh seluruh serikat pekerja anggota FSPASI ( SPA FSPASI) yaitu :
- SPMOK Inti Ganda Perdana
- SPMM Sasakura Indonesia
- SPMM Voksel Electric
- SPE Yamaha Indonesia
- SPE Cresyn Indonesia
- SPS kaho Indah Citra Garmen.

Selain anggota FSPASI, hadi para tamu undangan dari berbagai organisasi serikat buruh, antara lain Presiden ASPEK Indonesia, ibu Mirah Sumirat, Presiden PPMI, daeng Wahiidin, Relawan Jamkeswatch, FSPMI, dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut para tamu undangan diminta untuk memberikan sambutannya.
Herry Hermawan, S.Sos.I sebagai pendiri BAPOR sekaligus sebagai komandan tertinggi, dalam sambutannya menceritakan awal mula berdirinya BARISAN PELOPOR (BAPOR).

Barisan Pelopor yang didirikan pada hari Jum'at, 22 April 2011, berawal dari keprihatinan tentang serikat buruh yang harus memiliki satuan pengamanan, serta membaca dari berbagai literatur tentang pergerakan, maka dibentuklah BAPOR, yang ketika itu masih berada dibawah SP LEM SPSI.
Sebagai awal pendirian, maka dipilihlah kota Bandung, hal ini karena Bandung memiliki tiga kriteria sebagai tempat berdirinya sebuah organ pergerakan.
Adapun tiga kriteria itu adalah:

1. Bandung sebagai kota religius.
Banyak tokoh-tokoh agama, alim ulama, pondok pesantren bertebaran dikota Bandung.
Hal inilah yang mendasari dibangunnya organisasi di Bandung.

2. Bandung sebagai kota tempat dibukanya konfrensi Asia Afrika.
Presiden Soekarno, sebagai pendiri bangsa tidak menginginkan adanya penjajahan dimuka bumi.
Selain itu Bandung sebagai kota gerakan non blok yang tidak memihak blok barat maupun blok timur ketika itu.

3. Bandung sebagai kota militansi.
Bandung lautan api adalah semangat tidak relanya masyarakat Bandung di kuasai oleh Belanda, sehingga saat itu Mohammad Toha gugur sebagai salah satu pahlawan yang dengan gagah berani membakar gudang mesiu Belanda.

Barisan Pelopor yang dalam periode 2014-2019 mengambil fase leaderisasi, aktif dalam melakukan pendidikan, pemberdayaan potensi yang ada didalam organisasi kebaporan.
Diakhir sambutannya, tokoh buruh yang saat ini diamanahi menjadi calon anggota legislatif kabupaten Bekasi periode 2019-2024 mengajak kepada seluruh buruh untuk kembali membangun soliditas diantara para buruh.

Tahun ini adalah tahun politik, maka buruh harus memiliki kontribusi nyata dengan berperan aktif dalam peta politik.
Tidak harus menjadi seorang politikus, tapi dengan buruh bersatu memilih pemimpin yang pro buruh, memiliki kepekaan sosial tinggi terhadap nilai nilai keadilan, maka buruh sudah berperan.
Saat ini bukan penguasa dan pengusaha yang kuat, akan tetapi buruhlah yang memperlemah diri dengan tidak mau berjuang dan bergerak bersama.
Maka tahun ini buruh harus ambil peran dalam perkembangan politik saat ini, pangkasnya menutup sambutannya.

Disela-sela kesibukan yang begitu padat, Beliau sangat memperhatikan keluarganya.
Nampak kedekatan putra putra beliau yang terus bergelayutan di pundaknya.
Selamat Milad BAPOR ke-7.... Semoga semangat juang tak pernah luntur dari satuan militansi BAPOR FSPASI sebagai agen perubahan.

20.like